Langsung ke konten utama

Postingan

Berdoa

Saudaraku, setiap perjalanan hidup pasti akan menemukan berbagai persoalan. Ada yang berbahagia karena urusannya, ada pula yang sedih, bahkan marah. Ada pula yang merasa mendapatkan keberkahan dengan hasil melimpah. Ada juga orang yang berusaha keras tetapi tidak mendapatkan hasil tak sebanding. Mengapa kondisi satu orang dengan yang lain berbeda? Tidak lain dan tidak bukan karena ada faktor yang tidak terlihat dan hanya bisa diterima lewat iman. Faktor itu adalah kuasa Allah SWT. Seluruh rezeki, nasib, segala masalah yang dihadapi manusia sudah diatur oleh-Nya. Setiap manusia punya masalah yang mungkin sangat banyak. Satu orang saja tidak mungkin hanya punya satu persoalan, baik masalah sehari-hari maupun soal kediriannya. Terkadang kita merasa masalah tidak pernah berhenti. Ketika berada dalam kondisi seperti ini, Allah memberikan solusi yaitu berdoa. Berdoa tidak boleh bosan. Mungkin saat ini do’a kita belum dikabulkan oleh Allah SWT, mungkin besok atau lusa dan dilain waktu mung
Postingan terbaru

Tauhid Untuk Anak

Setiap muslim belum tentu beriman, tetapi setiap orang yang sudah beriman sudah jelas muslim. Sebab iman adalah pondasi dari pada agama. Perhatikanlah dalam Al-Qur'an, setiap ada kalimat yaa ayyuhalladjina aamanu, sesudahnya jika tidak perintah pasti ada larangan. Sebab hanya orang-orang yang berimanlah yang mampu mengerjakan perintah dan larangan Allah SWT. Coba tanyakan dulu pada diri kita masing-masing, apakah kita termasuk orang yang beriman atau hanya sekedar muslim keturunan yang kebetulan orang tua kita Islam, maka kita beragama Islam juga. Memang kenyataannya begitu, kebanyakan diantara kita adalah Islam keturunan. Tetapi dalam hal ini jangan sampai kita merasa minder, justru kita harus bersyukur dengan apa yang ditentukan oleh Allah karena lahir dari keluarga muslim. Disinilah pentingnya ilmu tauhid, agar keimanan kita tetap kokoh dan tidak menyekutukan Allah SWT. Firman Allah dalam Al-Qur'an: "Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukan keimanan

Kesadaran Untuk Beribadah

Manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah, belum terkotori oleh prilaku apapun. Maka sangat wajar kalau saat manusia dilahirkan ke muka bumi ini menangis, mungkin karena melihat dunia yang penuh dengan warna yang sesungguhnya tidak lazim bagi dirinya yang suci. Maka sebagai manusia hendaknya bisa mempertahankan kesuciannya, agar kelak menjadi anak yang soleh dan seterusnya menjadi orang yang bermanfa’at bagi keluarganya, masyarakat dan bangsa. Jika manusia tidak bisa mempertahankan kemanusiaannya, maka kelak ia tidak bisa menjadi manusia sebagai manusia. Kemudian manusia itu juga harus mampu mencari benteng pertahanan kepribadian mandiri yang tidak bisa dipengaruhi perilaku yang sesungguhnya tidak mendukung kepada fitrahnya sendiri. Manusia sebagai manusia seyogiyanya memiliki rasional yang sehat dan mampu untuk mengontrol dirinya dari jalan-jalan yang salah. Manusia yang memiliki kepribadian yang mandiri tentunya tidak mudah dipengaruhi orang lain, terutama dalam hal yang tidak

Istiqomah

Saudaraku, kita pastinya sangat merasa bahagia jika melihat anak rajin shalat, pandai baca al-qur'an, konsisten dalam melaksanakan puasa dan sebagainya yang terkait dengan semua aktifitas keberagamaan. Itu pertanda pada diri anak sudah mulai tertanam istiqomah yang dibangkitkan dari fitrahnya sebagai insan kamil. Untuk mewujudkan cita-cita luhur tersebut, sangat diperlukan peran aktif dari kedua orang tua. Dikutip dari buku Prophetic Parenting Cara Nabi Mendidik Anak, Imam al-Ghazali mengatakan, "Anak adalah amanat di tangan kedua orangtuanya, hatinya yang suci adalah mutiara yang masih mentah, belum dipahat maupun dibentuk. Mutiara ini dapat dipahat dalam bentuk apa pun, mudah condong kepada segala sesuatu. Apabila dibiasakan dan diajari dengan kebaikan, maka di akan tumbuh dalam kebaikan itu". Sesering mungkin orang tua harus terus mencari cara jitu untuk mendidik anaknya agar bisa istiqomah dalam hal kebaikan, terutama dalam hal aqidah dan ibadah. Sebab anak

Syahadat dan Shalat

Syahadat merupakan rukun Islam pertama sekaligus tanda keislaman seseorang, belum bisa dikatakan seseorang itu muslim apabila belum mengucapkan syahadat. Lebih dari itu, syahadat merupakan aqidah yang menjadi pokok keimanan yang mendorong manusia untuk melaksanakan solat yang menjadi kewajiban umat Islam. Dua ibadah ini sering kali terlupakan oleh kita. hal yang sangat mendasar sekali, namun apabila salah satunya tertinggal, maka keislaman seseorang belum sempurna. Syahadat adalah pondasi agama dan solat sebagai tiang agama, jika kita ibaratkan satu bangunan, apabila pondasi dari bangunan tidak kuat maka bangunannya pasti akan roboh, begitu juga sebaliknya, walaupun pondasi bangunan sudah kuat, jika tidak ada tiang, bangunan tersebut tidak akan bisa berdiri. Begitu juga solat, antara syahadat dan Solat merupakan satu kesatuan untuk membangun keislaman seseorang. Kandungan dalam Suroh Al-Kafirun ayat 1 sampai 6 menunjukkan tidak ada toleransi dalam bidang keimanan dan peribada

Derajat Mulia Adalah Taqwa

Persoalan kemuliaan manusia dalam pandangan setiap manusia sangatlah relatif, tergantung kepada sudut apa yang kita lihat. Kekuasaan, jabatan, kekayaan, keturunan dan dari segi pandangan agama Islam. jika dilihat dari sudut dunia, maka kekayaan, kecantikan atau kekuatan bisa menjadi ukuran kemuliaan. Tetapi apakah ukuran tersebut dikehendaki dalam ajaran Agama Islam, malah dalam ukuran disi Allah SWT, ukuran dunia tersebut menjadi satu hal yang cacat dalam kehidupan, karena ukuran dunia tersebut akan menipu dan tidak akan abadi. Sedangkan ukuran disisi Allah SWT berlaku untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat.  Wahai manusia, sungguh kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.” (Q. S Al-Hujurat/ 49: 13) Jika kekayaan yang menj

Mengisi Hati Dengan Zikir

Sudahkah kita yakin sepenuhnya bahwa alam yang maha luas dan besar ini bukanlah terjadi dengan sendirinya ? Karena tak mungkin sesuatu dapat terjadi dengan sendirinya, tetapi pasti ada yang menjadikan atau menciptakan dan menyebabkan tercipta. Dialah Allah yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Sudahkah kita yakin bahwa Allah bukan hanya menciptakan alam dan isinya saja ? Tetapi Allah juga yang mengatur seluruhnya. Allah pula yang memutar bumi dan bulan, menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan kejadian-kejadian lainnya. Sudahkah kita yakin pula bahwa Allah tidak hanya mencipta dan mengatur alam raya ini ? Tetapi Allah juga melindunginya. Tanpa perlindungan dari Allah, alam raya ini takkan mungkin bertahan sampai berjuta abad sebagai yang kita saksikan sampai sekarang ini. Tanpa perlindungan Allah tak akan mungkin ada kehidupan di permukaan bumi ini. Bagi seorang hamba yang yakin dan sadar sesadar-sadarnya bahwa Allah ada sebagai sang Pencipta, yang Maha Menga